Sedikit tempat hangout di Banjarmasin, apa lagi buat yang senang berlama-lama di cafe. Entah itu untuk gebetin mba-mba barista *eh* atau seperti gw sekarang, bengong sambil nunggu pocong lewat.
Nah mumpung lagi bengong, saya keluarin android untuk cobain aplikasi yg baru didownload dari market. Namanya Camera Retro. Aplikasi pengambil gambar ini, mengaplikasikan keunikan yg terdapat dalam kamera-kamera retro.
Aplikasi ini termasuk yg favorit digunakan oleh andrografi, karena gratis, ringan, dan hasilnya bagus. Tapi beberapa waktu lalu, Urbian, developer Camera Retro, mengeluarkan Retro Camera+ dengan harga $2.99.
Pada dasarnya tampilan aplikasi ini unik. Saat kita mengambil gambar, bukan full view finder seperti pada kebanyakan aplikasi kamera lain, melainkan tampilan body belakang kamera, lengkap dengan tombol shutter dan aksesorisnya.
Ada empat tambahan kamera untuk efek foto yg berbeda-beda di versi berbayar ini, vintage vignetting, film scratch, black & white, dan cross processing. Masing-masing efek diwakili oleh empat jenis kamera; The Bärble (default), Littile Orange Box, Xolaroid 2000, Pinhole kamera, dan FudgeCan.
Menariknya masing-masing kamera memiliki 'camera fact'. Hitung-hitung kita mengambil gambar sambil mengenal kamera-kamera vintage. Ow iya, ada fitur kamar gelap jg untuk mencetak foto! Hanya saja yg dimaksudkan dengan mencetak di sini, adalah menyimpa dan membagikan gambar ke pada teman.
Foto yg dihasilkan terbilang bagus, tapi memang tergantung dari cara kita mengambil gambar. Mengingat ini dibuat semirip kamera retro, artinya kamera ini punya banyak keterbatasan.
Pro
- aplikasi ringan dan sederhana
- hasil foto bagus
- tampilannya unik
Cons
- efek yang ditawarkan terbatas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar